Cincin Vagina ini Dapat Melindungi Perempuan Terhadap HIV

Ada berita baik di luar sana buat para wanita yang aktif dalam hal seksual.

Menurut penelitian yang dipresentasikan awal pekan ini di AIDS 2016 Conference di Afrika Selatan, risiko perempuan tertular HIV dapat dikurangi hingga 56 persen apabila menggunakan cincin vagina atau yang dikenal dengan cincin dapivirine.

Cincin vagina, yang dirancang oleh The International Partnership for Microbicides, dimasukkan ke dalam vagina, itu adalah alat pertama yang dirancang untuk pencegahan HIV bagi wanita.

Berikut adalah cara cincin kerjanya: Cincin tersebut memiliki obat antiretroviral di dalamnya, yang mampu menghentikan HIV menyebar ke titik infeksi.

Ini mirip dengan NuvaRing yang bekerja selama satu bulan pada satu waktu, perlahan-lahan melepaskan dapivirine untuk mencegah virus HIV dari mengambil alih sel-sel sehat dalam tubuh. Namun Depivirine Ring ini masih dalam tahap percobaan.

Sebuah studi yang disebut Aspire dilakukan pada 2.600 wanita Zimbabwe. Hasil penelitian menemukan bahwa 27 persen lebih sedikit perempuan tertular HIV saat menggunakan cincin tersebu.

Hal lain ditemukan bahwa wanita di atas usia 25 lebih cenderung menggunakan cincin tersebut.

Dalam studi lain yang disebut The Ring Study, yang dilakukan pada 2.000 wanita Afrika Selatan mulai dari usia 21 hingga 45, hasilnya ditemukan bahwa 31 persen lebih sedikit perempuan mengidapHIV saat mereka menggunakan cincin vagina  tersebut.

Cincin Dapivirine

Meskipun hasil yang berbeda-beda, baik penelitian menyoroti bahwa ada sedikit atau tidak ada perlindungan terhadap HIV bagi perempuan yang berada di kisaran usia 18 sampai 21.

Para peneliti tidak yakin apakah cincin itu kurang efektif untuk wanita muda karena perempuan muda lebih sedikit daripada wanita yang lebih tua untuk menggunakannya secara konsisten, atau karena alasan fisiologis.

"Untuk pertama kalinya, kita memiliki dua uji coba menunjukkan bahwa metode pencegahan HIV dikendalikan oleh perempuan dengan aman dapat membantu mengurangi infeksi HIV baru," kata Jared Baten, M.D, ketua Aspire. Ini tentunya sebuah langkah dan arah yang benar.